Home > Obat Sipilis > Obat penyakit sifilis untuk para Ibu hamil
Obat penyakit sifilis untuk para Ibu hamil
Pengobatan Sipilis Manjur Hubungi 082325300586 atau via bbm 5a6d68c9
Anda suka berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual? Apakah anda
percaya dengan kesehatan para pasangan anda tersebut? inilah yang menjadi tren
di jaman modern ini. Semakin banyak budaya yang tidak wajar terbentuk hanya
sebagai pelampiasan nafsu belaka. seks bebas sangat beresiko tinggi dengan
penyakit-penyakit menular. Bakteri-bakteri yang hidup di daerah kelamin setiap
pasangan akan bertukar seiring banyaknya hubungan seksual. Selain HIV AIDS,
virus ganas yang belum ditemukan obatnya.
Penyakit sifilis pun mengintai anda.
walaupun obat penyakit sifilis sudah
ditemukan bukan berarti anda bisa menghela nafas lega. Penyakit ini sama
seperti tumor yang setiap waktu akan menjalar ke semua tubuh anda khususnya
kulit. Triponema pallidin adalah bakteri penyebab penyakit sifilis yang menular
akibat perilaku seks yang tidak wajar. Hubungan seksual seperti anal, oral ataupun
homoseks sangat rentan dengan penyakit ini. Ibu yang sedang hamil pun bisa
terjangkiti penyakit sifilis hingga mengancam keselamatan bayi.
Ya, yang sangat
mengkhawatirkan adalah kasus dimana ibu hamil menjadi korban penyakit ini.
Ibu yang hamil harus memberikan nutrisi dan gizi yang tepat. Namun apakah
yang terjadi jika ibu hamil penderita sifilis harus meminum obat. Anda bisa
membayangkan bagaimana nasib janin jika ibu hamil tersebut diwajibkan untuk
meminum obat terus menerus. Oleh karena itu, di kesempatan ini akan diberikan
gambaran bagaimanakah pemberian obatpenyakit sifilis kepada ibu hamil.
Jika melihat pada fase gejala penyakit sifilis semakin jauh tidak ada
perawatan dini maka kemungkinan besar janin anda akan tertular. Terhitung pada
fase primer, kemungkinan penularan adalah 50%. Di fase berikutnya yaitu fase
sekunder terhitung 50% penularan akan terjadi pada bayi. Fase terakhir, fase
latensi hanya terhitung 10% untuk resiko penularan pada bayi. Jika diagnosa dan
perawatan dini tidak dilakukan penderita sifilis akan mengalami abortus
spontan, gangguan pertumbuhan pada janin, bahkan kematian pada bayi saat lahir.
Diagnosa awal sangat baik agar perencanaan kehamilan anda tidak terganggu dan
penularan pun bisa dicegah. Tes seperti VDRL dan TPHA bisa dilakukan saat 16
minggu pertama kehamilan. Untuk obatpenyakit sifilis pada ibu hamil di fase primer dan sekunder bisa diberikan
antibiotik dengan dosis biasa, namun apabila terjadi alergi beberapa antibiotik
alternatif bisa digunakan.
Perawatan selanjutnya setelah pemberian antibiotik adalah perawatan khusus
yaitu menangani reaksi Jarisch-Herxheimer yang sering menjangkiti para ibu
hamil. Suntikan antibiotik pertama biasanya memunculkan reaksi ini. Biasanya
gejala seperti lemas, demam, detak jantung kencang terjadi. Gejala yang jelas
terjadi adalah kulit yang ruam menjadi mengeras atau menjadi jelas. Resiko yang
diakibatkan oleh gejala ini bisa saja kontraksi yang bertambah dan memberikan
rangsangan persalinan lebih besar.
Pengawasan lebih pada kontraksi dan keadaan
janin sangat diperlukan setelah penyuntikan antibiotik. Tes VDRL lebih lanjut
pada 1, 3, 6
hingga 12 bulan setelah pengobatan primer dan sekunder untuk menentukan
pemberian obat penyakit sifilis
selanjutnya. Apabila ditemukan kelainan penyakit jantung akibat sifilis
mengharuskan penderita menjalani tes sifilis seumur hidup. Namun, hasil yang
memuaskan pada 2 tahun terapi bisa dinyatakan sembuh.
Itulah sekiranya gambaran pengobatan penyakit sifilis pada ibu hamil.
Selalu ingat bahwa penyakit sifilis adalah penyakit yang berbahaya dan menular.
Pemilihan obat penyakit sifilis dan
perawatan dini yang sesuai akan mempercepat penyembuhan dan mengurangi dampak
kerusakan akibat penyakit ini. Semoga informasi ini bisa mencerahkan anda dan
bisa menjauhi anda dari penyebab-penyebab penyakit sifilis.
0 komentar:
Posting Komentar